Pengertian APY & APR pada Crypto

ilustrasi apy&apr Dalam dunia keuangan, keuntungan dan kerugian investasi seringkali diukur dengan menggunakan persentase. Salah satu cara untuk mengukur keuntungan investasi adalah dengan menggunakan APR (Annual Percentage Rate) atau APY (Annual Percentage Yield). Dalam dunia crypto, APR dan APY juga digunakan untuk menghitung keuntungan dari investasi di protokol keuangan terdesentralisasi seperti DeFi (Decentralized Finance). Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi dan cara menghitung APR dan APY dalam konteks crypto.

Definisi

APR dan APY adalah dua jenis persentase yang digunakan untuk mengukur keuntungan dari investasi dalam jangka waktu satu tahun. APR mengacu pada bunga atau keuntungan yang dihasilkan dari investasi tanpa memperhitungkan efek compounding. Sementara itu, APY memperhitungkan efek compounding atau bunga yang dihasilkan oleh bunga.

Dalam dunia crypto, APR dan APY digunakan untuk menghitung keuntungan dari investasi di protokol DeFi. Protokol DeFi memungkinkan pengguna untuk meminjam, meminjamkan, atau menginvestasikan aset crypto mereka tanpa melalui pihak ketiga seperti bank. Dalam protokol DeFi, APR dan APY digunakan untuk menarik pengguna untuk menyediakan likuiditas ke dalam protokol.

Cara Menghitung APR

APR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

APR = (Bunga / Jumlah Pinjaman) x 100

Contohnya, seseorang meminjam 1,000 USDT dengan bunga 10%. Maka, APR dari pinjaman tersebut dapat dihitung sebagai berikut:

APR = (0.1 x 1,000 / 1,000) x 100 = 10%

Dalam kasus pinjaman, APR adalah persentase bunga yang harus dibayar dalam jangka waktu satu tahun. Namun, dalam kasus yield farming atau menyediakan likuiditas ke dalam pool, APR dapat dihitung berdasarkan reward yang diperoleh dari pool tersebut.

Cara Menghitung APY

APY dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

APY = (1 + (Bunga / Frekuensi Periode)) ^ Frekuensi Periode - 1

Contohnya, seseorang menyediakan likuiditas ke dalam pool ETH/USDC di protokol Uniswap. Dalam pool ini, pengguna akan memperoleh fee trading dan juga token UNI sebagai reward. Misalnya, APY yang ditawarkan oleh pool tersebut adalah 20%. Maka, APY dari likuiditas yang disediakan dapat dihitung sebagai berikut:

APY = (1 + (0.2 / 365)) ^ 365 - 1 = 21.39%

Dalam kasus yield farming, APY dapat berubah-ubah seiring waktu dan tergantung pada kondisi pasar. Selain itu, APY juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti volatilitas harga dan likuiditas pool.

Perbedaan antara APR dan APY

Perbedaan utama antara APR dan APY adalah dalam cara perhitungan efek compounding. APR hanya memperhitungkan bunga atau keuntungan yang dihasilkan dari investasi tanpa memperhitungkan efek compounding. Sementara itu, APY memperhitungkan efek compounding atau bunga yang dihasilkan oleh bunga.

Dalam dunia crypto, APR digunakan untuk menghitung bunga atau keuntungan dari investasi seperti pinjaman atau staking. Sementara itu, APY digunakan untuk menghitung keuntungan dari investasi di yield farming atau menyediakan likuiditas ke dalam pool.

Kesimpulan

APR dan APY adalah dua jenis persentase yang digunakan untuk mengukur keuntungan dari investasi dalam jangka waktu satu tahun. Dalam dunia crypto, APR dan APY digunakan untuk menghitung keuntungan dari investasi di protokol keuangan terdesentralisasi seperti DeFi. APR digunakan untuk menghitung bunga atau keuntungan dari investasi seperti pinjaman atau staking, sementara APY digunakan untuk menghitung keuntungan dari investasi di yield farming atau menyediakan likuiditas ke dalam pool. Penting untuk selalu memperhatikan APR dan APY yang ditawarkan dan risiko yang terkait dengan investasi di protokol DeFi. Sebagai investor, lakukan penelitian dan pertimbangan yang matang sebelum membuat keputusan investasi.

See Also